Pages

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Now Populer

Selasa, 26 April 2011

Meningkatkan Backlink Blog Anda

Para Blogger yang terhormat,

Maukah blog anda mendapatkan backlink gratis untuk mengoptimalkan Search Engine Optimization (SEO) blog anda menjadi meningkat dan menjadi lebih dikenal oleh search engine di internet?

Bila jawabannya adalah Ya, silahkan terus melanjutkan membaca informasi ini. Tips jitu ini dari blog Iseng Press agar para blogger dapat meningkatkan traffic blog/blog traffic dengan menggunakan sistem yang marak dipakai oleh Multi Level Marketing (MLM), Money Game, atau Arisan Berantai yang saat ini banyak di internet. Tapi untuk melakukan ini, para blogger tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun dan tidak perlu menjual barang apa pun juga, trik ini hanya membuat link blog para blogger banyak dikunjungi.

Cara dan syaratnya sangat gampang sekali. Para blogger Hanya Meng-copy/paste semua isi Artikel Ini yang berisi link-link para blogger yang telah terdaftar sebelumnya dan melakukan perubahan urutan nomor peserta mereka.

Saat melakukan sistem ini Anda juga harus melakukan sedikit perubahan urutan nomor peserta para blogger yang telah terdaftar sebelum Anda. ANDA harus menghapus peserta nomor 1 dari daftar, lalu menaikkan nomor urut peserta 2 menjadi nomor 1, peserta nomor 3 menjadi peserta nomor 2, peserta nomor 4 menjadi peserta nomor 3, dan seterusnya. Sehingga terjadi perubahan urutan nomor semua peserta yaitu naik 1 level dari sebelumnya dan peserta nomor 1 tidak lagi tercantum dari daftar tersebut dan hingga ada kekosongan pada nomor peserta terakhir (Yaitu peserta nomor 10) di paling bawah. Setelah itu masukkan link blog ANDA sendiri di bagian paling bawah itu (peserta nomor 10).

Mudah bukan caranya? Teman-teman blogger hanya dituntut berbuat JUJUR, JUJUR dan JUJUR. Karena jika tidak melakukan hal itu teman-teman blogger sendirilah yang akan rugi.

Anda hanya cukup meng-copy/paste artikel ini di blog anda dan mempromosikan di forum, grup, dan mailing list yang anda ikuti dengan cara yang sama, yaitu meng-copy/paste artikel ini di forum, grup dan mailing seperti saat anda melakukan posting di blog anda dengan mencantumkan ini teman-teman blogger di bawah ini:

1. Uang Otomatis (Hapuslah peserta nomor 1 ini dan Rubahlah Urutan peserta nomor 2 menjadi peserta nomor 1, peserta nomor 3 menjadi 2, dan seterusnya)
2. Seti@wan Dirgant@Ra
3. Arumsekartaji
4. ANTaPhoenixers
5. Padhang Bulan
6. Blog Sederhana
7. Sahabat Pena
8. Iseng Press
9. Hermawan Blog
10. zurrior's (Di sini nanti akan dimasukkan link blog ANDA)

PENTING: JANGAN SAMPAI ANDA SALAH MENULISKAN LINK BLOG ANDA SENDIRI DAN LINK BLOG PARA BLOGGER LAINNYA YANG TERDAFTAR SEBELUM ANDA

Jika temen-temen mampu mengajak 5 orang saja, maka jumlah backlink yang akan didapat adalah:

Ketika posisi anda 10, jumlah backlink = 1

Posisi 9, jml backlink = 5

Posisi 8, jml backlink = 25

Posisi 7, jml backlink = 125

Posisi 6, jml backlink = 625

Posisi 5, jml backlink = 3,125

Posisi 4, jml backlink = 15,625

Posisi 3, jml backlink = 78,125

Posisi 2, jml backlink = 390,625

Posisi 1, jml backlink = 1,953,125

Dari sisi SEO anda sudah mendapatkan 1,953,125 backlink dan efek sampingnya jika pengunjung downline lalu mengklik link Anda itu, maka anda juga akan mendapatkan traffic tambahan.

Nah, Silahkan meng-copy/paste artikel ini, dan hilangkan peserta nomor 1 lalu tambahkan link web anda di posisi 10. Ingat, Anda harus mulai dari posisi 10 agar hasilnya maksimal. Karena jika teman-teman blogger tiba-tiba memulai di posisi peserta nomor 1, maka link anda akan hilang begitu saja saat ada blogger yang baru ingin masuk ke posisi peserta nomor 10. Untuk itulah di sinilah kejuran itu sangan penting, karena berbuat di luar dari system MLM yang saya uraikan tadi, akan merugikan diri anda sendiri dan tidak memaksimalkan jumlah backlink anda.

Tidak ada salahnya para blogger mencobanya, walau ini hanya untuk sebuah pekerjaan iseng belaka, hal ini cukup bermanfaat bukan? Kita sama-sama lihat hasilnya seperti apa, yuk?

SUPER DAHSYAT…..!!!!

Artikel ini saya sadur dari Iseng Press Read More...

Sabtu, 26 Februari 2011

Conscientious objector

A conscientious objector (CO) is an "individual [who has] claimed the right to refuse to perform military service" on the grounds of freedom of thought, conscience, or religion.

In some countries, conscientious objectors are assigned to an alternative civilian service as a substitute for conscription or military service. Some conscientious objectors consider themselves pacifist, non-interventionist, non-resistant, or antimilitarist.

The international definition of conscientious objection officially broadened on March 8, 1995 when the United Nations Commission on Human Rights resolution 1995/83 stated that "persons performing military service should not be excluded from the right to have conscientious objections to military service." That definition was re-affirmed in 1998, when the United Nations Office of the High Commissioner for Human Rights document called "Conscientious objection to military service, United Nations Commission on Human Rights resolution 1998/77" officially recognized that "persons [already] performing military service may develop conscientious objections." Read More...

Jumat, 25 Februari 2011

hammer of the Vietnam war


Thomas William Bennett
April 7, 1947 – February 11, 1969 (aged 21)

Place of birth Morgantown, West Virginia

Place of death Chu Pa Region, Pleiku Province,Republic of Vietnam

Allegiance United States of America

Service/branch United States Army

Years of service 1968 - 1969
Rank Corporal

Unit 4th Infantry Division
Battles/wars Vietnam War


Awards Medal of Honor
Purple Heart





Thomas William Bennett (April 7, 1947 – February 11, 1969) was a U.S. Army medic and the second conscientious objector to receive the Medal of Honor (Desmond Doss, a medic in World War II, was the first). Bennett was killed in action during the Vietnam War and posthumously received the Medal of Honor.
Biography
Born in Morgantown, West Virginia, Thomas W. Bennett was sociable and deeply religious. While a student at West Virginia University, he formed the Campus Ecumenical Council during his freshman year.
When he was placed on academic probation after the Fall 1967 semester, he considered his options should he lose his academic deferment. Deeply patriotic, but opposed to killing on religious grounds, he opted to enlist as a conscientious objector who was willing to serve. This classification is different from a conscientious objector who will not assist the military in any way. He was trained as a field medic.

Cpl. Thomas W. Bennett arrived in South Vietnam on January 1, 1969, and was assigned to Bravo Company, 1st Battalion, 14th Infantry in the Central Highlands of Vietnam. The unit began a series of strenuous patrols in the dense, mountainous terrain. On February 9, 1969, the unit came under intense fire, and Cpl. Bennett risked gunfire to pull at least five wounded men to safety. That evening, his platoon sergeant recommended him for the Silver Star.

Over the coming days, Cpl. Bennett repeatedly put himself in harm's way to tend to the wounded. On February 11, while attempting to reach a soldier wounded by sniper fire, Cpl. Bennett was gunned down. On April 7, 1970, his posthumous Medal of Honor was presented to his mother and stepfather by President Richard Nixon.
A dormitory tower at West Virginia University's Evansdale Residential Complex is named in his honor.
A medical clinic at Fort Hood is named in his honor.
Medal of Honor citation
Rank and organization: Corporal, United States Army, 2d Platoon, Company B, 1st Battalion, 14th Infantry, 4th Infantry Division
Place and date: Chu Pa Region, Pleiku Province, Republic of Vietnam, February 9, 1969 – February 11, 1969.
Entered service at: Fairmont, West Virginia.
Born: April 7, 1947, Morgantown, West Virginia.
Citation:
For conspicuous gallantry and intrepidity in action at the risk of his life above and beyond the call of duty. Cpl. Bennett distinguished himself while serving as a platoon medical aidman with the 2d Platoon, Company B, during a reconnaissance-in-force mission. On 9 February the platoon was moving to assist the 1st Platoon of Company D which had run into a North Vietnamese ambush when it became heavily engaged by the intense small arms, automatic weapons, mortar and rocket fire from a well fortified and numerically superior enemy unit. In the initial barrage of fire, 3 of the point members of the platoon fell wounded. Cpl. Bennett, with complete disregard for his safety, ran through the heavy fire to his fallen comrades, administered life-saving first aid under fire and then made repeated trips carrying the wounded men to positions of relative safety from which they would be medically evacuated from the battle position. Cpl. Bennett repeatedly braved the intense enemy fire moving across open areas to give aid and comfort to his wounded comrades. He valiantly exposed himself to the heavy fire in order to retrieve the bodies of several fallen personnel. Throughout the night and following day, Cpl. Bennett moved from position to position treating and comforting the several personnel who had suffered shrapnel and gunshot wounds. On 11 February, Company B again moved in an assault on the well fortified enemy positions and became heavily engaged with the numerically superior enemy force. Five members of the company fell wounded in the initial assault. Cpl. Bennett ran to their aid without regard to the heavy fire. He treated 1 wounded comrade and began running toward another seriously wounded man. Although the wounded man was located forward of the company position covered by heavy enemy grazing fire and Cpl. Bennett was warned that it was impossible to reach the position, he leaped forward with complete disregard for his safety to save his comrade's life. In attempting to save his fellow soldier, he was mortally wounded. Cpl. Bennett's undaunted concern for his comrades at the cost of his life above and beyond the call of duty are in keeping with the highest traditions of the military service and reflect great credit upon himself, his unit, and the U.S. Army.

Read More...

The first war opponents who have "Medal Of Honor"


Desmond T. Doss, Medal of Honor recipient

Place of birth : Lynchburg, Virginia

Place of death : Piedmont, Alabama

Allegiance : United States of America

Service/branch : United States Army

Rank : Corporal

Unit :77th Infantry Division




Battles/wars Battle of Okinawa

Awards Medal of Honor
Bronze Star (2)
Purple Heart (3)

Desmond T. Doss (February 7, 1919–March 23, 2006) was the first conscientious objector to receive the Medal of Honor and one of only three so honored. He was a Corporal (Private First Class at the time of his Medal of Honor heroics) in the U.S. Army assigned to the Medical Detachment, 307th Infantry, 77th Infantry Division. He died the same day as another Medal of Honor recipient, David Bleak.
Desmond Doss refused to kill, or carry a weapon into combat, because of his personal beliefs as a Seventh-day Adventist. He thus became amedic, and by serving in the Pacific theatre of World War II helped his country by saving the lives of his comrades, while also adhering to his religious convictions.
His Medal of Honor was earned by the risks he took to save the lives of many comrades.
He is the subject of the award-winning documentary, The Conscientious Objector.




Medal of Honor citation
Rank and organization: Private First Class, United States Army, Medical Detachment, 307th Infantry, 77th Infantry Division.
Place and date: Near Urasoe Mura, Okinawa, Ryukyu Islands, April 29, 1945 – May 21, 1945.
Entered service at: Lynchburg, Virginia
Birth: Lynchburg, Virginia
G.O. No.: 97, November 1, 1945.
Citation:
He was a company aid man when the 1st Battalion assaulted a jagged escarpment 400 feet (120 m) high. As our troops gained the summit, a heavy concentration of artillery, mortar and machinegun fire crashed into them, inflicting approximately 75 casualties and driving the others back. Pfc. Doss refused to seek cover and remained in the fire-swept area with the many stricken, carrying all 75 casualties one-by-one to the edge of the escarpment and there lowering them on a rope-supported litter down the face of a cliff to friendly hands. On May 2, he exposed himself to heavy rifle and mortar fire in rescuing a wounded man 200 yards (180 m) forward of the lines on the same escarpment; and 2 days later he treated 4 men who had been cut down while assaulting a strongly defended cave, advancing through a shower of grenades to within 8 yards (7.3 m) of enemy forces in a cave's mouth, where he dressed his comrades' wounds before making 4 separate trips under fire to evacuate them to safety. On May 5, he unhesitatingly braved enemy shelling and small arms fire to assist an artillery officer. He applied bandages, moved his patient to a spot that offered protection from small arms fire and, while artillery and mortar shells fell close by, painstakingly administered plasma. Later that day, when an American was severely wounded by fire from a cave, Pfc. Doss crawled to him where he had fallen 25 feet (7.6 m) from the enemy position, rendered aid, and carried him 100 yards (91 m) to safety while continually exposed to enemy fire. On May 21, in a night attack on high ground near Shuri, he remained in exposed territory while the rest of his company took cover, fearlessly risking the chance that he would be mistaken for an infiltrating Japanese and giving aid to the injured until he was himself seriously wounded in the legs by the explosion of a grenade. Rather than call another aid man from cover, he cared for his own injuries and waited 5 hours before litter bearers reached him and started carrying him to cover. The trio was caught in an enemy tank attack and Pfc. Doss, seeing a more critically wounded man nearby, crawled off the litter; and directed the bearers to give their first attention to the other man. Awaiting the litter bearers' return, he was again struck, by a sniper bullet while being carried off the field by a comrade, this time suffering a compound fracture of 1 arm. With magnificent fortitude he bound a rifle stock to his shattered arm as a splint and then crawled 300 yards (270 m) over rough terrain to the aid station. Through his outstanding bravery and unflinching determination in the face of desperately dangerous conditions Pfc. Doss saved the lives of many soldiers. His name became a symbol throughout the 77th Infantry Division for outstanding gallantry far above and beyond the call of duty.
Read More...

Rabu, 23 Februari 2011

PENGETAHUAN TEKNOLOGI-Memanfaatkan Tenaga Listrik Otak

Memanfaatkan Tenaga Listrik Otak

Dengan menggunakan teknologi yang memanfaatkan tenaga listrik otak, seorang pasien yang mengalami kelumpuhan suatu hari bisa "memikirkan" kakinya untuk bergerak.




Tenaga Listrik Otak

Para peneliti di Universitas California bagian Neurosains Komputasional telah mengembangkan teknologi yang untuk pertama kalinya memperkenankan para dokter dan ilmuwan untuk secara non invasif mengisolasi dan mengukur aktifitas listrik otak pada orang-orang yang sedang bergerak.

Teknologi ini merupakan komponen kunci sejenis antarmuka komputer otak yang akan memungkinkan eksoskeleton robotik yang dikontrol oleh pikiran pasien untuk menggerakkan anggota badan pasien tersebut, kata Daniel Ferris yang merupakan profesor di School of Kinesiology Universitas Michigan dan penulis makalah yang menjabarkan penelitian tersebut.

"Tentu saja hal tersebut tidak akan langsung terjadi tapi satu langkah menuju situasi di mana hal itu mungkin dilakukan ialah kemampuan untuk merekam gelombang otak ketika seseorang sedang bergerak," kata Joe Gwin yang merupakan penulis pertama makalah tersebut dan seorang lulusan peneliti mahasiswa tingkat doktoral di School of Kinesiology dan Bagian Mekanika Rekayasa. Demikian seperti yang dikutip dari Physorg, Selasa (02/11/10).


Dengan teknologi ini, para ilmuwan dapat menunjukkan bagian-bagian otak yang diaktifkan dan tepatnya kapan bagian-bagian tersebut diaktifkan ketika para subyek bergerak dalam lingkungan alami. Sebagai contoh, ketika kita berjalan, sinyal-sinyal yang berasal dari bagian-bagian tertentu di otak yang berfungsi sebagai pesan akan dikirimkan dari otak menuju otot-otot. Jika para ilmuwan mengetahui di mana impuls otak terjadi, mereka bisa menggunakan informasi letak tersebut untuk mengembangkan berbagai aplikasi. Sebelumnya para ilmuwan hanya bisa mengukur aktifitas listrik otak pada pasien-pasien yang tidak bergerak.

Ferris mengibaratkan pengisolasian aktifitas listrik otak ini seperti menempatkan sebuah mikrofon di tengah-tengah sebuah simfoni untuk membedakan hanya instrumen-instrumen tertentu di wilayah-wilayah tertentu, misalnya obo di kursi pertama, atau biola. Selayaknya dalam sebuah orkestra, ada banyak sumber suara dalam otak yang menghasilkan aktifitas listrik berlebihan, atau derau. Bahkan elektroda itu sendiri menghasilkan derau atau noise ketika bergerak dalam kaitan dengan sumbernya.

Para peneliti mengidentifikasi aktifitas otak yang akan diukur dengan cara melekatkan banyak sensor ke subyek yang sedang berjalan atau berlari pada alat treadmill. Kemudian mereka menggunakan pencitraan resonansi magnetik pada bagian kepala untuk mengetahui dari bagian otak mana aktifitas listrik tersebut berasal. Dengan cara ini, para ilmuwan bisa melokalisasi sumber-sumber aktifitas otak yang ingin diketahui dan mengabaikan aktifitas lain jika tidak berasal dari otak.

Ferris yang juga memiliki posisi di rekayasa biomedis mengatakan ada sekumpulan alasan para ilmuwan bisa melakukan tipe pengukuran ini sekarang ketika hal tersebut tak mungkin dilakukan beberapa tahun lalu. Para kolega di Swartz Center for Computational Neuroscience menemukan alat komputasional untuk melakukan pengukuran secara non invasif pada orang-orang, dan tanpa alat tersebut pengukurannya menjadi sesuatu yang tidak mungkin untuk dilakukan. Kedua kelompok peneliti kemudian berusaha ke depan dan mencoba pengukuran tersebut pada subyek-subyek yang sedang berjalan atau berlari.

Lagi pula, elektroda sudah lebih sensitif dan memiliki sinyal yang lebih baik terhadap rasio derau, katanya.

Pihak militer juga tertarik dengan jenis teknologi ini yang bisa digunakan untuk mengoptimalkan performa tentara dengan cara memonitor aktifitas otak para tentara di lapangan untuk mengetahui kapan para tentara sedang dalam performa puncak. Teknologi tersebut bisa juga membantu pihak militer memahami bagaimana informasi bisa dengan cara terbaik diberikan dan ditangani oleh para tentara.

Malahan, industri atau organisasi manapun yang tertarik untuk memahami bagaimana otak dan tubuh berinteraksi, bisa mengambil manfaat dengan mengetahui bagaimana otak berfungsi selama melakukan aktifitas yang ditentukan.

"Kami bisa membayangkan otak para pasien dengan jenis gangguan neurologis berbeda, dan kami mungkin bisa menargetkan rehabilitasi kepada kelompok pasien yang menunjukkan gejala-gejala yang sama," tutur Gwin. "Jika kita bisa membayangkan otak tersebut saat menjalani beberapa rehabilitasi ini, kami bisa mendesain perawatan-perawatan yang lebih baik."

Studi ini dipublikasikan di jurnal Frontiers.

http://www.frontiersin.org/human_neuroscience/10.3389/fnhum.2010.00202/abstract
Read More...

Sabtu, 19 Februari 2011

LINGKARAN TANAMAN-(CROP CIRCLE)




Lingkaran tanaman (dari bahasa Inggris:Crop circles) adalah suatu pola teratur yang terbentuk secara misterius di area ladang tanaman, seringkali hanya dalam waktu semalam. Fenomena ini pertama kali ditemukan di Inggris pada akhir 1970, dengan bentuk pola-pola lingkaransederhana. Pada masa-masa setelahnya, pola-pola tersebut kini cenderung bertambah rumit dan tidak terbatas hanya pada hanya bentuk lingkaran. Namun karena mengacu pada asal-usulnya, maka istilah lingkaran tanaman ini masih dipertahankan.

Mereka yang mempelajari fenomena lingkaran tanaman ini sering disebut juga dengan istilah "cerealogis", dan ilmu yang mempelajari fenomena ini disebut dengan cereolog. Para Cerealogis kemudian mengembangkan istilah baru untuk fenomena ini, yaitu agriglif.
Fenomena "lingkaran tanaman" seringkali dikait-kaitkan dengan isu Benda Terbang Aneh (BETA) atau UFO, atau juga makhluk luar angkasa.



Fenomena di Indonesia



Pada hari Minggu tanggal 23 Januari 2011 pukul 17.00 WIB, pihak Kepolisian Republik Indonesia di sektor BerbahYogyakarta mengonfirmasi munculnya lambang misterius berdiameter 60 meter yang dicurigai terkait dengan isu BETA atau makhluk luar angkasa yang dikenal dengan sebutan lingkaran tanaman atau crop circle di daerah persawahan di Gunung SuruJogotirtoBerbah, di Sleman. Pihak kepolisian yang menyelidiki menduga bahwa lingkaran tanaman tersebut dibuat pada hari Sabtu malam sebelumnya, dan telah mengabadikan foto langka tersebut sebagai dokumentasi.Lingkaran tanaman di ladang tersebut diyakini sebagai kejadian fenomena lingkaran tanaman yang pertama di Indonesia dan kemudian ramai disaksikan para warga sekitar tempat kejadian tersebut. Para warga sekitar meyakini lambang tersebut adalah simbol pendaratan pesawat BETA dari planet lain. [1] Selain kesaksian tentang pesawat makhluk asing [2], terdapat berbagai kesaksian dari warga sekitar tentang penyebab fenomena tersebut, seperti SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) milik PLN, maupun sebuah angin puting beliung terlihat naik turun di ladang tersebut dan membentuk lambang misterius tersebut. [3]
Peristiwa munculnya lingkaran tanaman di Berbah tersebut kemudian diikuti beberapa fenomena serupa, masih di sekitar daerah Yogyakarta, yang kedua dikonfirmasi adalah di Dusun Wanujoyo,SrimartaniBantulBantul tanggal 25 Januari 2011 [4], dan di Dusun Kumbangan, Desa Banyusari, Kecamatan TegalrejoMagelang tanggal 30 Januari 2011[5] Pola kedua lingkaran tanaman yang selanjutnya tersebut dikonfirmasi tidak serumit maupun sebesar pendahulunya di Berbah. [6]
Setelah munculnya lingkaran tanaman pertama di Sleman, seorang mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta mengaku bahwa dia dan enam temannya dari Fakultas MIPA dan Ilmu Pertanian UGM adalah pelaku pembuat lingkaran tanaman di Sleman. Pengakuan tersebut muncul lewat situs studentmagz.com [7] pada tanggal 25 Januari 2011. Pengakuan tersebut belum dapat dikonfirmasi kebenarannya oleh pihak kepolisian Yogyakarta. [8][9]

Tanggapan ilmuwan

Astronom Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, mengatakan bahwa lingkaran tanaman tidak disebabkan UFO, melainkan buatan manusia. Menurut Thomas, Fenomena yang sama di banyak negara lain membuktikan bahwa lingkaran tanaman adalah rekayasa buatan yang tujuannya dapat sebagai karya senikomersial, maupun hanya lelucon kreatif. Meski pola yang digambarkan lingkaran tanaman terkadang terlihat rumit dan susah, banyak orang yang membuat lingkaran tanaman di berbagai negara-negara lain. [10]
Para peneliti LAPAN sendiri mengkonfirmasi bahwa LAPAN tetap tidak akan mengirim tim untuk menyelidiki fenomena lingkaran tanaman yang terjadi di Sleman maupun daerah lainnya karena pasti bahwa lingkaran tanaman tersebut adalah buatan manusia dan bukan fenomena antariksa.


Read More...

Jumat, 18 Februari 2011

SUKU MAYA

Suku Maya adalah kelompok suku yang tinggal di semenanjung Yucatan, Amerika Tengah yang berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat, dan Laut Karibia di sebelah timur.
Suku yang pada zaman batu mencapai kejayaan di bidang teknologinya (250 M hingga 925 M), menghasilkan bentuk karya dan peradaban unik seperti bangunan (Chichen Itza), pertanian (kanal drainase), tanaman jagung dan latex, sumurnya yang disebut "cenotes".

Cara mereka berkomunikasi dan mendokumentasikan tulisan: Tulisannya menggunakan gambar dan simbol, yang disebut "glyph". Ada dua macam glyph: yakni yang menampilkan gambar utuh dari benda yang dimaksudkan, dan tipe yang menggambarkan sesuatu sesuai dengan suku katanya.
Misalnya kata "balam: jaguar", digambarkan dengan kepala binatang tersebut, atau dengan tiga suku kata "ba"-"la"-"ma" yang terdiri dari tiga gambar sejenis mangkok/tempurung.
Suku ini juga mengenal kecantikan seseorang, dengan membuat tempurung kepalanya menjadi rata, dengan cara mengikatkan papan di dahi dan tempurung belakang pada bayi/kelahiran anak, sehingga pada waktu dewasa mereka merasa anggun dengan memiliki tulang dahi yang rata.
Adapun senjata yang digunakan adalah disebut "Atlatl" , yakni semacam busur dan panahnya.
Makanan utama mereka adalah: Tortilla.

Read More...

Related Websites